Minggu, 01 Juli 2012

Bertindak, Pilihan Tepat.


“Sebatas ucap itu menghambat, Bertindak pilihan tepat.” Filosofi hidup dalam bertindak, dapat bermakna ketika tindakan yang dilakukan bernilai manfaat. Bahkan tak sekedar manfaat yang didapat, karya dari hasil tindakan bermakna akan menjadi mahakarya atas prestasi yang diukirnya. Bertindak tak memerlukan energi besar dalam mengelola tindakan yang besar. Bertindak tak butuh dorongan dan waktu yang tepat, karena bertindak dapat dilakukan setiap saat. Beda halnya, ketika perkataan urung diaplikasikan dan menjadi sebatas ucapan yang tak mampu menyelesaikan permasalahan.

Pagi menjelma ketika mentari mengintip perlahan dan menampakkan cahaya sinarnya. Raga siap untuk diajak menapaki jajak cerita. Manis, pahit, asam,asin, indah, suram, bahagia, dan kecewa akan tampak dari aktivitas yang dimulai dengan bertindak. Berani bertindak maka berani untuk menantang masalah, entah perkara sulit atau mudah demi mencari solusi dari setiap masalah-masalah. Sukses ataupun gagal, tidak menjadi takaran pencapaian dari apa yang sudah ditargetkan. Namun proses yang dilakukan sebagai bentuk tindakan itu yang bernilai manfaat, karena bertindak itu pilihan tepat.

Ada kisah dari dua manusia yang memulai hari dengan berbeda. Mereka berdua bangun dari tidur setelah istirahat malam pada waktu yang sama. Manusia pertama bangun dan memulai aktivitas dengan beragam hal dan dilakukan dengan penuh keikhlasan juga keceriaan hingga tindakan-tindakan yang dilakukan tak menjadi beban. Bahkan tindakannya berbuah manfaat dan kebaikan. Berbeda dengan manusia kedua, yang dilakukannya setelah ia terbangun dari tidurnya adalah ia kembali bermalas-malasan di atas ranjang tempat pembaringan, tanpa ada tindakan kebaikan yang dilakukan. Lantas di antara keduanya, manusia pertamalah yang dapat menceritakan jejak cerita dari tindakan yang dilakukan. Sedangkan manusia kedua tak dapat menceritakan jejak cerita yang dialaminya. Padahal keduanya memiliki waktu yang sama, kesempatan, dan peluang yang sama pula. Perbedaannya adalah manusia pertama dapat mengelola tindakan sehingga berbuah pelajaran, pengalaman, dan kebaikan. 

Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah tersebuat adalah pentingnya tindakan yang berbuah kebaikan. Karena bertindak itu pilihan tepat.

Kisah lainnya, berasal dari sosok anak kecil yang usianya belum mencapai sembilan tahun. Namun tindakan yang dilakukannya tidak mencerminkan anak-anak seusianya. Bahkan tindakannya dapat menggerakkan tindakan orang-orang yang lebih dewasa dari usianya. Kisahnya bermula ketika ia berangkat ke sekolah dengan meggunakan bus jemputan sekolahnya. Di tengah perjalanan, tiba-tiba pohon di trotoar jalan tumbang sehingga menutupi seluruh bahu jalan. Jalan yang digunakan jadi tidak dapat dilalui dan macet pun tak terkendali. Orang-orang dewasa yang berusaha menyelesaikan masalah dengan adanya pohon yang tumbang justru saling ribut karena hanya ucapan yang mereka lakukan. Tidak lama berselang hujan turun dengan lebatnya, dan pohon yang tumbang belumlah terangkat. Orang-orang dewasa kini tak peduli dengan tumbangnya pohon itu. Mereka hanya berharap hujan reda dan tim dari dinas pertamanan tiba untuk mengangkat pohon yang tumbang. Di saat penantian orang-orang dewasa itu, seorang anak kecil muncul dengan semangat meski ia sadar bahwa tangan mungilnya tidak akan sanggup mengangkat pohon yang tumbang itu. Walau diguyur hujan, si anak kecil itu tetap berusaha mengangkat pohon besar itu. Tindakan yang dilakukan oleh anak tersebut mendapat perhatian dari sekitarnya. Dimulai dari teman-teman yang ada di bus sekolahnya menghampiri anak kecil itu dan berusaha membantu si anak mengangkat pohon tumbang itu. Lalu semakin lama, orang-orang dewasa tersentuh hatinya sehingga mereka pun turut membantu si anak kecil untuk mengangkat pohon yang tumbang. Hasilnya dalam waktu sekejap pohon tumbang tersebut dapat diangkat dan semua permasalahan dapat diselesaikan tanpa berbelit dengan ucap yang menghambat. Karena bertindak itu pilihan tepat.

0 comments:

Posting Komentar