Minggu, 06 Mei 2012

Rindu Ramadhan



Ramadhan kini ku rindu,
Duhai rinduku,  yang kini tak lagi tertahankan,
Melirik jauh kebelakang,
Bukan sekedar melirik, kawan.

Kata Menoleh, pantas ku sematkan,
Yaa, Satu bulan,
Hanya satu bulan kawan,
Namun Kesannya sepanjang bulan.


Syahdu ramadhan memudar,
Surau kembali tak ramai,
Quran kembali menjadi pajangan,
Mukena kembali berkelana  mencari sang pengguna.

Adzan Sebagai panggilan, tak lagi di hiraukan,
Padahal, dikala ramadhan menjadi dambaan,
Yaa,  Pertanda yang di nantikan,
Terlebih, nikmat berbuka di kala maghrib tiba.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar