Minggu, 09 September 2012

Bekal yang kekal


Hidup di dunia tidak selamanya, melainkan hanya sesaat atau sementara. Hidup di dunia bagaikan berlayar dengan kapal, dan berhenti sejenak di sebuah pulau untuk mengumpulkan bekal yang akan dibawa untuk melanjutkan perlayaran hingga sampai pada tujuan yang kekal. Jika dunia adalah pulau maka tujuan yang kekal adalah akhirat. Disanalah tempat yang menjadi tepat untuk beristirahat, dan tempat yang menjadi tujuan akhir dari rute perjalanan dalam pelayaran.



Pulau yang kita arungi ini adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan bekal yang nantinya kita bawa hingga sampai pada tujuan akhir yaitu akhirat. Bekal apa yang kita bawa pastinya bekal yang spesial yaitu bekal dalam bentuk amalan yang dapat menghantarkan ketujuan akhir. Siapa yang dapat merengguh bekal terbaik dipulau kehidupan yang tidak kekal, ialah yang nantinya akan sampai pada tujuan akhir dengan predikat terbaik. Ketika gerbang dari tujuan terakhir terlihat dan siap untuk menyambut kita, maka tidak ada daya dan upaya selain amalan yang dapat membela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar