FORMASI FIB UI

Semangat Menebar Manfaat

SUPER PSDM SALAM UI 16

Saudara Selamnya

KELAS B SASTRA ARAB UI 2010

Semangat kebersamaan yang meneguhkan hingga kelas begitu nyaman

PELANGI JAKARTA

Tak Tergantikan

MUSLIM ANGKATAN FIB UI 2010

Tetap Menjalin Ukhuwwah

Rabu, 26 September 2012

Mahasiswa, Mau Jadi Apa?




Gemerlap suka cita atas metamorfosis kehidupan berangkat menuju peningkatan status. Putih abu-abu kini berganti. “Totalitas Perjuangan” menyambut dan menggema. “Mahasiswa” bukan sekedar “siswa” karena menunjukkan julukan tertinggi atas penyematan kata “maha”. Syukur alhamdulillah.


“Selamat Datang di Kampus Perjuangan” merupakan jejeran sambutan yang semakin menguatkan langkah perlahan menjadi percepatan menuju gerbang kehidupan, taburan ilmu, dan pengalaman. Sandingan kata world class university dan kebahagiaan orang tua menyebabkan haru bahagia memuncak. Lantas, apa yang akan diperbuat?

Sabtu, 22 September 2012

Dakwah dan Ruhiyah


Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. 

(QS. Al-Qhasas: 56)





“Ustadz, kenapa dakwah ini begitu beratnya”, tanyanya kepada ustadz,
“Kalau tidak berat bukan dakwah akhi” jawabnya,
“Ana heran ustadz, setiap amanah binanan untuk ana, akhirnya malah bubar?”
“Antum liat diri antum dulu, keberhasilan dakwah sangat berkaitan dengan keberkahan antum dijalan dakwah ini”
“Bagaimana kapasitas ruhiyah antum?” tanya ustadz
“...................................................”

Keluasan Hati




Jika api itu telah padam

Maka secercah harapan dari khancuran yang termakan

Akan tetapi, Rasa was-was itu selalu membayangi

Hanya keluasan hati tuk dapat menghalangi bayang yang kian terhantui

Minggu, 09 September 2012

Together to be better








“Together to be better, kita kan selalu bersama, dalam suka dan duka”

Asrama menyimpan kisah dengan pernik manis, pahit, asin, hingga getir dari peran-peran yang dimainkannya. Pemeran yang kini masih setia dalam menyusun kisah dari kumpulan puzzle-puzzle hingga menjadi mahakarya indah.

Ayah






Untuk ia yang saat ini masih rela membuka mata,

Untuk ia yang saat ini masih terbangun, dan
Untuk ia yang saat ini masih bercengkrama dengan perniagaannya,
Semoga malam ini engkau hangat dengan untaian doa dari orang yang mencintaimu Ayah.







Bekal yang kekal


Hidup di dunia tidak selamanya, melainkan hanya sesaat atau sementara. Hidup di dunia bagaikan berlayar dengan kapal, dan berhenti sejenak di sebuah pulau untuk mengumpulkan bekal yang akan dibawa untuk melanjutkan perlayaran hingga sampai pada tujuan yang kekal. Jika dunia adalah pulau maka tujuan yang kekal adalah akhirat. Disanalah tempat yang menjadi tepat untuk beristirahat, dan tempat yang menjadi tujuan akhir dari rute perjalanan dalam pelayaran.

Aku Butuh




Aku sendiri berhenti ditengah jalan kecil
Aku sendiri berdiri ditengah jembatan panjang
Aku sendiri berlari ditengah keramaian
Aku sendiri berjalan ditengah kebisuan

Jumat, 07 September 2012

Hasil Bukan Segalanya, Ikhtiar, doa, dan tawakal yang Berharga.



Harpan demi harapan sekan dinantikan sesuai dengan apa yang sudah dibayangkan. Padahal harapan yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kehidupan.


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.." (Qs.Al-Baqarah:216)




Namun kodrat manusia senantiasa berharap apa yang kita harapkan dapat dikabulkan. Tentunya, dalam proses berharap untuk mencapai keinginan semuanya itu, tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan Allah SWT dalam memberikan jawaban atas doa dan ikhtiar yang kita dipanjatkan.

Selasa, 04 September 2012

Kebiasaan Mematikan




“Asap mengepul, keluar dari pembakaran. Ya,, hasil dari pembakaran zat-zat mematikan. Meski mematikan tetap menjadi konsumsi harian, untuk mereka yang belum tersadarkan.”


***


Kicau burung semakin santar terdengar dibalik pagar yang ditumbui bunga-bunga yang nampak segar. Gemercik air mengalun syahdu, dari taman buatan dipojok halaman belakang rumahku. Indah terlihat, namun aku tak dapat menikmati indahnya, keindahan suasana tidak membuatku bahagia, gundah dan gelisah menjadi penyebabnya.

Senyum


"Tersenyumlah jika dunia kau rasa indah"
"Tersenyumlah jika bahagia dapat kau rasa"
"Tersenyumlah jika perkara kau anggap mudah"
"Tersenyumlah jika duka kau ubah suka"
"Tersenyumlah jika durjana hilanglah sudah"
"Tersenyumlah jika raga mudah untuk berpindah"
"Tersenyumlah jika syukur pengganti kufur"

Biarlah




Biarlah sepi yang saat ini digunakan untuk diriku dalam memilih mana yang terbaik untuk dirimu, aku tak tahu bila dirimu enggan untuk berhenti dalam setiap langkah-langkah, aku tetap terseipu memandang dirimu dari kejauhan. Aka tahu kau sudah tidak peduli denganku lagi, aku pun tau kata muak keluar dari dirimu, aku tahu jalan yang seperti apa yang dapat kulakukan agar dirimu tidak lagi memandang seperti itu lagi kepadaku.