FORMASI FIB UI

Semangat Menebar Manfaat

SUPER PSDM SALAM UI 16

Saudara Selamnya

KELAS B SASTRA ARAB UI 2010

Semangat kebersamaan yang meneguhkan hingga kelas begitu nyaman

PELANGI JAKARTA

Tak Tergantikan

MUSLIM ANGKATAN FIB UI 2010

Tetap Menjalin Ukhuwwah

Jumat, 17 Juni 2011

"Apa yang akan dilakukan?"

Pagi itu, kicauan burung, gumpalan awan comulunimbus bak bulu domba mendampingi indahnya sinar mentari,.
Hari di mulai seperti biasa, seorang anak berperawakan kecil dengan seragam putih-birunya bersiap sekolah, "yah,. Memang sabtu sekolahku, masuk! Berbeda dengan skolah lain" dalam hatinya,
yang semakin mengikis "girah"nya dalam belajar kala itu, berbeda dengan hari biasa'a, hari ini entah setan malas apa yg mengurung ragaku,. kefuturankah yg ku alami?,. Entahlah!!

Kemanakah "ia" mau pergi??

"Bingkai cerita pagi, penuh variasi, tak pernah berhenti,."

Sejenak lantunan syair keluar dari mulutnya, ya.. Pagi itu dimulai dengan semangat mengebu, secerah pagi, sehangat mentari yang kini malu tuk menunjukan jati diri, perlahan namun pasti, detik berdetak tak pelak bagai pompa darah, begitulah jantung manusia,.
Hirupan napas kombinasi sesejuk waktu syuruk,.

Selasa, 14 Juni 2011

"Ngapain ikut mentoring"


"kegiatan ga ada gunanya, ngabisin waktu,",
"ngapain ikut mentoring kaya gitu, ngebosenin"

hhe,. Mari menertawakan pernyataan diatas, mungkin kalian semua nganggap seperti itu awalnya. Pandangan negatif ga berlandasan apapun, hanya sebatas info palsu penuh dusta yang bersumber pada sang pembawa kesesatan "setan" hho keji sekali. Tapi sabar dulu, buat kalian yang belum terjun ke dunia mentoring/halaqoh ga perlu terhasud sama pernyataan kaya gitu bos dan buat antum yang mungkin udah terjun menikmati indahnya mentoring ga perlu geram sama pernyataan diatas.

Garis merah>> ehm, ditujukan buat semua orang yang pengen tahu lebih jauh, kegiatan yang katanya ngebuang waktu ni,. Hhe, apa iya?
Mari buktiin?

Minggu, 12 Juni 2011

Indah Perjuangan

Langkah kaki tak enggan letih tuk berhenti,.
Sebrang jalan seakan di depan pandang,
Tetap fokus akan bahaya yang mengancam,.
Manis kemenangan tak terpelakan...

Begitu banyak persimpangan...
Kelak entah dimna kita akan di tempatkan...
Insyallah itulah yang terbaik untuk masa depan...
Hanya Allah yang maha mengetahui kehidupan...

Nebengers,, makasih yaa

Secuil cerita yang menghias di deretan draf kesan selama di masa SMA, ini nih yang ga bakal gw lupa,. Apalagi kalu bukan cerita bernebeng ria yang gw alamin, dsini gw ga mau nyeritain kisah selama gw nebeng, hhe terlalu panjang,. Niat gw cuma mau ngucapin sesuatu, moga aje neh tersampein

hmm..yang namanya hidup, termasuk kehidupan bernebeng ria yang gw lakuin, pasti ada duka dan sukanya, yah, kebanyakan sukanya nih,.hhe
Hey sobat, gw selalu ngarepin keikhlasannya neh, buat siapa aja dah, yang udeh bae, mao nebengin gw, meski gw selalu ngrepotin nih,. Kira-kira lw s'mua pada ridho ga neh??

Universitas Indonesia, Tanah leluhurku

Encang-encing, nyak-babe,.

Begitulah kehidupan betawi pinggiran. Harmonis penuh kekhasan, kebudayaan kokoh diterapkan.

Pondok Cina, "kampung Rawa", begitulah kata ibuku, tanah leluhur kakek yang kini berdiri kokoh pusat pendidikan idaman semua orang, termasuk "aku".
Ya.. UNIVERSITAS INDONESIA.

Berkelana ke Padang Hitam


Berkelena ke padang hitam
Melihat titik fatamorgana kehidupan
Tak ada jalan kecuali penghambaan diri
Karena hidup perlu dipahami...

Tak ada yang membedakan antara kamu, aku, dan ia
Kita berbeda dalam satu warna satu keseragaman kata
Mimpi ini hanya terangan, terbisu dalam sebuah perenungan
Jalan meenuju arah kebenaran sulit tuk di ungkapkan...

Bunga Keyakinan

Hamparan bunga terpancar keindahan
Sang kumbang pun mencari jalan
Tuk sampai pada hamparan taman,
Taman yang penuh bunga kebahagiaan...


Pantauan sang kumbang mencari celah
Berusaha menerkam dari segala arah
Tak pantang lelah jua tak pandang segala masalah
Harapnya bunga mau meliriknya...

Sepenggal Catatan Tentang Kehidupan jalan

Tersengat hangat mentari, tertimbun kemalasan yang tak berarti
Jeritan anak kecil meraung memimnta “bakwan”
Selalu, dan menjadi kebiasaan
Juga sebagi alarm pagi yang penuh keamalasan...

Pagi, terasa berarti atau bak mati suri
Pagi, akankah esok kami dapat berjumpa lagi?
Meski balutan koran selalu tertempel
Meski kemalasan yang tersegel...

Aku Bangga Menjadi ETOSER



Sejenak ku mengkhayati tiap kata yang menyatu dengan balutan indah makna yang terkandung didalamnya, dalam sebuah perenunganku kali ini di sebuah malam dengan panorama eksotisnya alam, serta tebaran bintang meski itu hanya khayalan, namun ku yakin di balik awan yang berada tepat diatasku ini bertabur bintang dengan pancaran keindahan.
        

Inilah Dunia



Entah berapa waktu yang tersia-siakan?

Entah berapa besar tenaga yang terbuang sia-sia?

Entah berapa kali penyesalan dilantunkan?

Entah berapa kali terbuai kan pesona keduniawian?

Entah berapa kali terpeleset ke lubang kemaksiatan?

Entah seberapa sering tersesat akan perbuatan kedzoliman?

Sesal bak sambal,
Pedas sesaat
Hilang sekejap,

Malu bak debu,
Sedikit ragu
Enggan tuk tersapu,

Fatamorgana dunia, terus melangkah menggapainya, namun ia berlari tak kunjung dikejar,

Orientasi kehedonisan,
Berakar terus merambah,
Korban semakin berjatuhan,

Kini wajah bersahabat berubah menampakan wajah jahat,

Di cela menjadi puja,
Tersandung menjadi disanjung,

Inilah dunia,
Sekejap penuh sebab,
Bersiap-siagalah agar tak ikut terjelembab, karena akhirat tempat abadi dan tak terganti.

Refleksi Waktu "Antara Syukur atau Kufur?"

Seonggok daging penutup tulang, bepadu dengan kesempurnaan indra,.
Terasa begitu indah terlihatnya, mentari senja barulah keluar menyapa,
Ingatkah dan sadarkah??
Rasakan kesejukan pagi,
Hiruplah kebebasan udara,
Gerak tubuh serasa mudah tuk berpindah,
Namun sudahakah kita bergerak berpindah dikala tabuh subuh itu tiba?

Kini sang rembulan berganti, matahari pun kembali dinanti, bergulir tiada henti hingga Sang Illahi mengkhendaki,
Hidangan pengganjal perut tlah dihadapan, cukup beberapan suapan,
Sekecil nikmat yang tak terbandingkan,
Ingatkah dan sadarkah??
Tak perlu tetesan keringat keluar membasahi pipi, demi sesuap nasi,.
Namun, sudahkah 2 rakaat terpenuhi, diwaktu dhuha ini?

Terik panas kini berada di atas,
Bayang tubuh sedikit tak berbekas,
Istirahat sudah cukuplah pantas,
Dengan segala setengah rutinitas,..
Perut kini memekik bak petasan, hidangan berat tinggallah pesan, tak perlu berurusan dengan pengadilan, Karena mencuri dirumah makan,.
Ingatkah dan sadarkah??
Namun, Sudahkah kewajiban dikala dzuhur ditunaikan??

Matahari kini berkemas siap tuk tenggelam,
Ashar pun berkumandang,
Rutinitas hampir terselesaikan, dengan hasil tumpukan uang ditangan,
Ingatkah dan Sadarkah??
Namun, sudahkan kewajiban ashar ditunaikan?

Kini dan kini, matahari pun lelah dan siap berganti. Malam bersiap tuk menjalankan tugas,
Petang pun sebagai pertanda, kenikmatan seharian layaknya kebahagian tiada tara,
Ingatkah dan sadarkah??
Namun maghrib pun memanggil, sudahkah hati ini terpanggil,.

Kini matahari tak berbekas, rembulan berada di atas, kelam malam pun semakin terasa, nikmat-Nya tak terlepas,
Sadarkah dan ingatkah??
Namun, Isya ada di akhir waktu, sudahkah menjalankan seruan itu?


Inilah waktu,
Antara syukur dan kufur,?


ILHAM RAMDONI