Minggu, 12 Juni 2011

Aku Bangga Menjadi ETOSER



Sejenak ku mengkhayati tiap kata yang menyatu dengan balutan indah makna yang terkandung didalamnya, dalam sebuah perenunganku kali ini di sebuah malam dengan panorama eksotisnya alam, serta tebaran bintang meski itu hanya khayalan, namun ku yakin di balik awan yang berada tepat diatasku ini bertabur bintang dengan pancaran keindahan.
        

Suasana saat ini menambah kakhusuanku dalam manyelami betapa dahsyatnya rencana Allah SWT dengan segala kenikmatan yang di berikan-Nya. Rasa syukur ku pada-Mu zat pemilik apa yang ada di bumi ini. Waktu terus berlalu, cahya langit kini sendu tak ragu menemaniku, beriringan dengan itu, perenunganku semakin tertuju denagan kondisiku saat ini, dimana ku berada saat ini, dimana ku menikmati indahnya persaudaraan ini, dimana tak ada kebosanan ku dengan kondisi saaat ini bahkan dengan segala karunia-Nya ku dapat berada dalam komunitas ini, berada dalam jalinan kekauatan yang melebihi ikatan kekeluargaan. Ya, disinilah aku berada, disebuah tempat yang telah banyak memberi pertolongan untukku, memberi banyak arti kehidupan hingga memberi bermacam pembelajaran. Tempat ini bernama Etos.
         
Sampai saat ini pun, aku tidak pernah menyangka bahkan, aku sering berujar “apakah ini mimpi?” lantas dengan sigap mulut ini berkata “Tidak, Ini bukan mimpi, ini kenyataan”. Alhamdulillah, kembali syukur ini terucap, rasa bangga dengan balutan kebahagiaan serta rasa syukur tiada tara, aku mejadi bagian dari segala kehebatan yang ada di Etos.
         
Malam kian larut, hembusan anggin tak ubahnya membuat bulu kudukku merinding, namun hal itu tak jua menghentikan perenunganku di sebuah sudut asramaku ini, perenunganku tersudut pada kondisi sebelum aku berada saat ini, entah apa jadinya aku jika Allah SWT tidak memberi jalan yang terbaik ini, sebuah jalan dan rencana indah, sempatku berfikir sejenak dalam relung hatiku, bahwa jika Allah SWT tidak menakdirkan ku disini maka tak ada kata aku dapat kuliah mendalami ilmu yang begitu luasnya, menggali sejengkal demi sejengkal taburan pengalaman, sungguh itu semua memang rencana-Nya. Dahulu aku tidak pernah bermimpi untuk dapat kuliah, tapi mimpi itu tercipta tatkala ku mendapat informasi beasiswa yang kini aku berada didalamnya. Memang tak ubahnya sebuah perjuangan yang berbuah hasil yang memuaskan.
         
Kini ku terus berlari menyelami perenunganku. Aku sadar, sudah kugapai   mimipi itu, enam bulan lamanya sudah mimpi itu kujalani degan rasa suykur dan penuh akan kebanggaan dapat berada di sekeliling orang-orang hebat yang mau dan terus berjuang. Simpul senyum orangtuaku untuk anaknya ini seakan mengiisyaratkan kebahagiannya jua seakan berkata “Teruslah berjuang anakku, dan jadilah orang yang bermanfaat“ .
         
Sungguh malam ini tak bisa ku menahan rasa haru itu, suara jangkrik dan kentungan tiang dari si petugas malam, menghentikan rangkaian perenunganku malam ini. Isyarat malam menggema, satu kata saatnya istirahat karena esok banyak sekali jalan-jalan pengalaman baru yang kan ku tuju.

Untukmu Etosku

0 comments:

Posting Komentar