Terukir sebuah kata,
Tersusun penuh makna,
Berbingkai penuh metafora,
Dirangkai penuh rasa,.
Mata tak lagi melihat,
Telinga tak arang tuk mendengar,
Lentik jari terhalangi kisah lama,.
Duka berujung nestapa,
Matahari muram bak pertanda,
Rasa bahagia hilanglah sudah,.
Teringat sebuah kata,
Bermula dikala manis manja,
Hilanglah sudah Harap tak lagi terungkap,.
Kini pena tak lagi bertinta,
Saksi bisu enggan tuk bicara,
Kering keringat tak bernoda,
Pertanda hilanglah s'mua rasa,.
Jalan terbuka panjang tak terhalang,
Bercabang saling memisahkan,
Langkah hanya langkah,
Lari melihat kebelakang,.
Guntur menyambar bak sengat panas,
Perpecahan berujung derita panjang,
Jalan terbaik sebuah pilihan,
Tuk hapus rasa hingga pena tak lagi bertinta..
Senin, 06 Februari 2012
"Ketika pena tak lagi bertinta"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisinya dalam banget :)
BalasHapusAyo dapatkan buku-buku terbaru dengan diskon meledak hanya di :
http://www.honbookstore.com